Trowulan dalam Kepungan Pragmatisme “Antara Urusan Perut dan Cagar Budaya”

Batu bata kuno Trowulan

Batu bata kuno Trowulan

Oleh HARRY SUSILO

Italia bangga dengan kemasyhuran reruntuhan Pompeii. Kamboja menyimpan keajaiban Angkor Wat. Indonesia punya Trowulan yang memendam kebesaran Majapahit. Sayangnya, kebesaran Majapahit ini terancam pudar jika satu per satu temuan berharga menghilang demi urusan perut.

Situs Trowulan di Jawa Timur memiliki sejuta kisah dan karya seni bercita rasa tinggi di balik situs peninggalannya. Artefak seperti arca, keramik, dan struktur bata pun bernilai historis unik.

Ironisnya, industri batu bata yang mengepung Kecamatan Trowulan seolah menjadi momok bagi peninggalan arkeologis yang masih terpendam. Artefak bernilai seni tinggi itu terancam lenyap dan dengan cepat berpindah tangan. Read more of this post

Majapahit Jajah hingga Semenanjung Malaya

Peta Kekuasaan Majapahit

DEPOK, KOMPAS.com – Guru Besar Arkeologi Asia Tenggara National University of Singapore John N Miksic mengatakan, pengaruh Kerajaan Majapahit yang berpusat di Jawa Timur sampai hingga Semenanjung Malaya. Kerajaan Majapahit, lanjutnya, dapat dikatakan menjajah daerah tersebut.

“Dalam kitab Negarakertagama yang ditulis Prapanca, Tumasik (Singapura) juga termasuk dalam jajahan Majapahit,” kata Miksic dalam seminar Internasional Epigrafi dan Sejarah Kuna Indonesia di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Rabu (5/12/2012).

Miksnic menambahkan, kerajaan di Semenanjung Malaya mencari perlindungan dengan tunduk pada raja Jawa.

Sebenarnya, lanjutnya, sejak masa Raja Kertanegara dari Singasari, semenanjung Malaya telah meminta perlindungan raja Jawa itu. Namun, puncak dari hal tersebut diketahui terjadi pada masa raja-raja Majapahit. Read more of this post

Inilah Situs Bersejarah di Parkiran McDonald’s Malang

Dwi Cahyono, arkeolog Universitas Negeri Malang, Jawa Timur, melihat situs Ketawanggede yang ada di areal McDonald’s Kota Malang. Rabu (10/10/2012).

MALANG, KOMPAS.com – Sebuah situs bersejarah ditemukan di area yang berdiri bangunan McDonald’s, di Jalan Mayjen DI Panjaitan, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.

Situs yang merupakan peninggalan pada masa pra sejarah itu dinamai Situs Ketawanggede karena situs tersebut berada di Kelurahan Ketawanggede. Di situs Ketawanggede tersebut berhasil ditemukan antara lain dua buah yoni tanpa lingga, potongan atap miniatur candi, balok batu, pelandas tiang, dan beberapa muka-muka batu.

Menurut Dwi Cahyono, seorang Arkeolog dari Universitas Negeri Malang, keberadaan situs tersebut sudah ditemukan kurang lebih dua tahun lalu. Hanya, saja sampai sekarang belum didaftarkan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang oleh pihak McDonald’s, selaku pemilik lahan.

“Situs itu juga belum teregistrasi di Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan. Makanya, saya berharap situs tersebut segera didaftarkan,” harap Dwi, usai melihat langsung keberadaan situs tersebut, Rabu (10/10/2012).

Situs tersebut jelas Dwi, adalah tempat tiang untuk bangunan panggung, yang menjadi tempat peribadatan yang disucikan, atau tempat pemujaan warga Hindu sekte siwa.

Dwi mengatakan, melihat situs itu, berarti di wilayah Kali Brantas ini, pernah ada bangunan panggung, berarsitektur Hindu Budha masa kerajaan Singosari atau Majapahit. Reruntuhan candi itu, jelas Dwi, tergolong cukup besar dan berusia ratusan tahun.

“Jenis batunya adalah jenis batu andesit yang ada sejak abad 13-14 lampau. Itu ciri peninggalan lintas masa,” katanya.

Lebih lanjut Dwi menegaskan, situs tersebut bisa dimiliki perorangan. Tapi keberadaannya harus dilaporkan ke dinas terkait. Di lahan sekitar ditemukannya situs itu, harus ada lahan khusus untuk umum, yang ingin melihat situs tersebut.

“Jika di area situs itu dilakukan penggalian, saya yakin masih banyak situs sejenis yang lebih besar bisa ditemukan. Karena di area itu pernah dibangun candi pemujaan zaman Hindu Budha,” katanya.

Dwi menambahkan, dalam UU nomor 11 2010 tentang cagar budaya, disekitar situs itu, tak boleh berdiri bangunan apapun. Lahan di sekitar situs, harus dibebaskan. Bukan lagi milik McDonald’s.

“Sementara, saat ini malah menjadi area parkir McDonald’s,” katanya.

Selama ini, tambah Dwi, keberadaan situs itu terkesan tertutup. Pemerintah bisa memberikan ganti rugi kepada pemilik lahan.

Sementara itu, ditemui Kompas.com, Nita, Marketing McDonald’s, tidak mau memberikan keterangan soal keberadaan situs tersebut. Ia hanya mengatakan, bahwa McDonald’s dibangun sejak 19 Juli 2011 lalu.

Di tempat berbeda, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang, Ida Ayu Wahyuni mengaku tidak tahu keberadaan situs di area McDonald’s tersebut.

“Saya tidak tahu ada situs di situ. Situs belum didaftarkan. Kamis (11/10/2012) besok, saya akan lihat ke lokasi,” katanya.

Penelitian Terpadu Arkeologi di Trowulan #PATI2

KOMPAS, Kamis, 13 September 2012 – Empat perguruan tinggi mengadakan Penelitian Arkeologi Terpadu Indonesia di situs Trowulan, Jawa Timur. Sebanyak 80 mahasiswa dan 20 dosen pengajar akan menggali area baru di kawasan peninggalan Kerajaan Majapahit tersebut.

Penelitian arkeologi terpadu itu melibatkan Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada, Universitas Udayana, dan Universitas Hasanuddin. Hanya empat perguruan tinggi negeri ini yang memiliki program studi arkeologi. Pihak UI ditunjuk sebagai koordinator penelitian bersama.

Program Penelitian Arkeologi Terpadu Indonesia yang berlangsung 16-29 September itu dibiayai penuh Yayasan Arsari Djojohadikusumo. Tahun 2008, kegiatan serupa pernah dilakukan di situs Trowulan.

Tanpa menyebut jumlah dana yang dianggarkan yayasan tersebut, Heriyanti Untoro, dosen Arkeologi UI yang menjadi wakil ketua pelaksana, Rabu (12/9), mengatakan, penelitian terpadu itu akan menggali sejumlah lokasi baru di area Trowulan. Beberapa temuan yang akan digali adalah lokasi paras kanal di sisi selatan Lantai Segi 6, area sekitar Candi Kedaton (Sumur Upas), situs Nglinguk yang dekat dengan Candi Tikus, dan area halaman Pusat Informasi Majapahit atau Museum Trowulan.

”Penelitian di dasar kanal untuk mengetahui situasi dasar kanal bekas Kerajaan Majapahit,” kata Heriyanti. Area di dekat kanal tersebut telah digali penduduk setempat dan memperlihatkan adanya struktur bata dan temuan pecahan gerabah.

Di Candi Kedaton, peneliti berupaya mencari informasi tentang sistem jaringan air yang selama ini diduga berpusat di Sumur Upas. Sementara di Situs Nglinguk, di belakang perumahan penduduk di sisi selatan jalan menuju ke Candi Tikus, penelitian bertujuan menelusuri temuan bangunan candi andesit dan tembok bata besar yang pernah ditemukan peneliti dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Timur.

Di area halaman Pusat Informasi Majapahit, penelitian sudah sering dilakukan. Namun, hingga saat ini belum pada fase lapisan budaya Majapahit.

”Penggalian berupa test pit di sini diharapkan mendapatkan fenomena arkeologis yang dapat membantu untuk memperkaya pengetahuan situs Trowulan,” ujar Heriyanti.

Selama ini, situs Trowulan merupakan laboratorium besar bagi mahasiswa arkeologi untuk belajar di lapangan sekaligus melakukan penelitian. Karina Arifin dari Laboratorium Arkeologi UI, beberapa waktu lalu, mengatakan, mahasiswa diajar langsung metode penggalian di situs. Ia sudah beberapa kali membawa mahasiswa arkeologi UI ke Trowulan.

”Banyak sekali yang bisa diperoleh mahasiswa di sana,” ungkap Karina.(IND)

 

 

 

Integrated Archaeological Research in Indonesia II Will Be Held Trowulan

Illustration: Excavation in Trowulan (Photo by Google)

Indonesia – Integrated Archaeological Research Indonesia (PATI) The second is a continuation of the first PATI activities held on July 29 to August 10, 2008 at Trowulan, East Java. As in PATI I, II PATI activities also followed by universities in Indonesia which has a course of archeology, namely the University of Indonesia (UI), Gadjah Mada University (UGM), University of Udayana (unud), and the University of Hasanuddin (UNHAS).

PATI II activities are also held at this time Trowulan on 16 to 29 September 2012. Acting as a coordinator is UI. PATI PATI activities I and II was held thanks to the full support of the Foundation Arsari Djojohadikusumo.

The main objective is to become an arena PATI learning and refining theories and methods that have been held by the teachers and students of archeology from the four universities. In addition, it also aims to strengthen relationships and foster a sense of community among the faculty and students of archeology throughout Indonesia.

The specific objective of research in PATI II activities were:

  • Deepen understanding of the Majapahit civilization in order to obtain an overview of the history of Majapahit culture more widely, especially regarding the position and function of water sources and networks in the city of Majapahit.
  • Clarifying the concept of the sacred system of the building on the site in the days of the Majapahit kingdom Trowulan (century 14-15).

The location of PATI II research activities are:

  • In the sandstone channel on the south side of the site Segi Floor 6, the research to find out the basic situation of the canal, because there have been excavated nearby locals who reveal a structure of brick and shards of pottery findings are pretty much local.
  • In the area around the temple Kedaton (Well Upas), an advanced research PATI I to know the hypothesized water network system centered at the Well Upas.
  • Site Nglinguk, behind the residential population in the south side of the road leading to the Rat Temple. This area has really stirred by brick-making workshop, many brick structure that was destroyed in a brick workshop activities. The study aims to explore the findings of the temple andesite and large brick wall that was found in previous studies BP3 East Java.
  • In the area of ​​Majapahit Information Center page or Trowulan Museum. Research in these areas is often done, but until now unknown phases Majapahit cultural layers. Excavations here in the form of test pits are expected to obtain archaeological phenomena that can help to enrich the knowledge Trowulan site.

Translate by Google Translate

Source Article

KobaYogas.COM - Your Automotive Blog

Bikes|Cars|Test Ride|Reviews

Ilmu Arkeologi

Peradaban, Arkeologi, Budaya, Lingkungan, Persembahan untuk umat manusia.

MAJALAH ARKEOLOGI INDONESIA

DJULIANTO SUSANTIO: ARKEOLOG MANDIRI, PENULIS, BLOGER, KOMUNITAS KPBMI, KOLEKTOR, PEMERHATI (ASTROLOGI, PALMISTRI), DIBUAT SEJAK 2008

WordPress.com News

The latest news on WordPress.com and the WordPress community.